Pelatihan Rumah Sakit | Jadwal Pelatihan Rumah Sakit 2015hospital safety

Dua rumah sakit (RS) bertaraf internasional akan dibangun di Kota Solo. Satu rumah sakit rencananya dibangun di wilayah ring road, Mojosongo dan satu lagi di Serengan. Kepala Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu (BPMPT) Kota Solo, Toto Amanto, ketika dijumpai wartawan di Balai Kota Solo, Selasa (27/1/2015), mengatakan ada investor yang berminat berinvestasi membangun rumah sakit bertaraf internasional. Investor membidik lahan seluas 5 hektare di wilayah ring road Mojosongo. “Nilai investasi rumah sakit yang kami terima sekitar Rp320 miliar. Investor ini serius membangun di Mojosongo,” ungkapnya.

Sesuai perencanaan, Toto menerangkan rumah sakit dibangun yang bakal terintegrasi dengan Bandara Adi Sumarmo Boyolali. Investor akan membangun jalur khusus yang menghubungkan rumah sakit dan bandara.

“Akan ada dokter terbang dari luar, jadi butuh akses cepat dari bandara ke rumah sakit,” kata dia.

Saat ini, Toto mengatakan pembangunan rumah sakit masih terkendala persoalan administrasi jual beli lahan. Untuk membangun rumah sakit, Toto mengatakan setidaknya ada 20 sertifikat tanah kepemilikan warga yang harus dirampungkan.

Hal ini pula menghambat penyusunan cetak peta. “Cetak peta itu harus ada sertifikat asli, jadi tahu alamat dan ukurannya. Sekarang baru menyerahkan bukti fotokopi sertifikat saja. Jadi belum bisa diproses,” katanya.

Selain di Mojosongo, Toto menambahkan rumah sakit bertaraf internasional juga siap dibangun di wilayah Solo selatan. Sesuai pengajuan pembangunan rumah sakit ini akan dibangun di wilayah Serengan, tepatnya bekas percetakan di Sidokare.

Berbeda dengan rumah sakit yang akan dibangun di Mojosongo, Toto mengatakan rumah sakit di Serengan lebih lebih siap dari sisi administrasi. Investor telah melengkapi izin cetak peta dan tinggal melanjutkan penyusunan analisis dampak lalu lintas (andalalin) maupun izin mendirikan bangunan (IMB) dan lain sebagainya.

“Rumah sakit ini nanti jauh dari kesan rumah sakit. Ya mungkin suasananya nyaman, namanya saja internasional,” ujarnya.

Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo mengatakan pengembangan wilayah Solo utara masih terbuka lebar. Pemkot mempersilahkan investor berinvestasi di kawasan Solo utara.

Sedangkan di kawasan Solo tengah, Wali Kota mengatakan telah menerbitkan larangan penambahan mal atau pusat perbelanjaan. “Kami arahkan pengembangan ke wilayah Solo utara, seperti kawasan Mojosongo dan sekitarnya,” kata dia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *