Jadwal Pelatihan Rumah Sakit 2015
Metode perawatan luka modern melalui prinsip keseimbangan kelembaban (moisture balance) lebih efektif membantu proses penyembuhan luka dibandingkan metode konvensional.Menjaga kelembaban luka, penyembuhan semakin cepat sehingga pasien dapat pulih lebih cepat pula. Sehingga cepat memulihkan kualitas hidup pasien, menghemat waktu dan biaya perawatan.”Perawatan luka dengan prinsip moisture balance melalui metode modern dressing belum banyak dikenal dalam dunia medis di Indonesia,” kata dr. Adisaputra Ramadhinara, CWSP, FACCWS saat saat temu media di Jakarta, Senin (2/3/2015).
Asia Pacific Wound Care Congress (APWCC) mencatat bahwa hingga tahun 2012, di Indonesia setidaknya baru 25 dari 1000 lebih rumah sakit, khususnya di Pulau Jawa yang telah menerapkan manajemen perawatan luka modern.
Itu sebabnya, pihak APWCC yang merupakan aktivitas tim medis tergerak untuk terus menginformasikan metode perawatan luka ke seluruh wilayah Asia Pasifik hingga metode modern ini menjadi standar.
“Masyarakat umum mengetahui cara perawatan luka konvensional biasanya memerlukan kasa sebagai balutan dan Na Cl untuk membasahi agar tercipta suasana lembab,” katanya.
Oleh karena itu diperlukan penggantian kasa yang sering karena luka harus sering dikompres dan diganti sebelum kasa mengering. Bahkan tak jarang penggantian kasa menimbulkan trauma pada luka yang baru sembuh dan bahkan rasa sakit pada pasien.Modern dressing yang mulai diperkenalkan di pasar kesehatan dunia termasuk di Indonesia adalah dressing UrgoTul yang diproduksi oleh Urgo Medical.
Dressing UrgoTul ini dikembangkan dengan menggunakan Technology Lipido-Colloid (TLC) yang hak patennya dimiliki oleh Urgo Medical.
“Dressing berteknologi paling inovatif TLC, UrgoTul merupakan dressing terbuat dari jaring polyester non oklusif yang disusun dari partikel hyhdrocolloid dan lipophylic,” kata perwakilan Urgo Medical, Mr. Paul Argant.
Beberapa keunggulan yang ditawarkan produk dressing UrgoTul ini adalah menciptakan proses penyembuhan dengan cara membuat lingkungan lembab di sekitar luka.
UrgoTul yang berteknologi inovatif TLC ini terbukti mampu menjaga kelembaban hingga 80 persen setelah 24 jam menempel pada luka.
“Dibandingkan dressing lain yang ada di pasar yang hanya mampu menjaga tingkat kelembaban sebesar 20 persen saja. Sehingga dressing berteknologi inovatif TLC ini bisa dapat digunakan selama 4 hari sebelum proses penggantian,” tuturnya.
Dampaknya adalah, dressing UrgoTul dapat mengurangi frekuensi penggantian dressing sekaligus mempercepat proses penyembuhan. Selain itu, dressing UrgoTul pun tidak menimbulkan rasa sakit saat penggantian.
dr. Martin Kristiandi, Sales & Marketing Director PT Mahakam Beta Farma hasil riset yang dilakukan pada 585 responden setelah penggunaan produk UrgoTul menunjukkan bahwa 73% mengaku puas setelah menggunakan dressing berteknologi inovatif TLC.
Sebanyak 98% mengatakan bahwa produk ini tidak menimbulkan sakit saat penggantian dan 94% mengakui bahwa produk ini tidak melekat pada luka. Tak heran kalau 99% responden mengaku tidak mengalami trauma pada luka yang baru sembuh.
“Saya telah mencoba dressing UrgoTul untuk menyembuhkan luka pasca operasi. Hasilnya sungguh luar biasa, saya tidak merasa sakit saat dressing diganti dan proses penyembuhan pun terbukti lebih cepat,” ungkap Pak Goni Rahmadi (63 Tahun), salah satu pasien yang telah menggunakan produk UrgoTul.
Meski luka dekat dengan keseharian kita namun merawat luka bukanlah hal yang sepele. Perawatan luka yang salah bukan hanya mengakibatkan waktu penyembuhan yang lambat namun dapat makin memperparah luka.
“Luka yang tak terawat dengan baik dapat terkontaminasi mikroba, mengalami infeksi lokal dan meluas menjadi infeksi sistemik bahkan bisa berakibat fatal bagi pasien,” kata dr. Adisaputra.
Dokter spesialis luka yang telah mendapatkan sertifikasi dari America Board of Wound Management menyebutkan kondisi ini akan membuat penderitaan pasien akan berkepanjangan dan tidak nyaman.
Padahal tujuan perawatan luka menghentikan pendarahan, mencegah infeksi, menilai kerusakan yang terjadi pada struktur yang terkena dan untuk menyembuhkan luka,” katanya.Disebutkan tiap luka memiliki manajemen perawatan yang berbeda-beda, perawatan luka tergores berbeda dengan perawatan luka terbakar atau luka kronis.