Pelatihan Rumah Sakit | Diklat Rumah Sakit-Meski suasana Lebaran, Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta Selatan terlihat seperti biasanya melayani pasien yang sakit. Namun ada beberapa calon dokter yang tetap berjaga dengan jas warna putihnya. Mereka tetap setia pada malam hari mondar mandir melayani masyarakat yang ingin mendapatkan perawatan kesehatan di hari nan fitri ini. Adalah Trian Satrio calon dokter muda yang pada malam takbiran bertugas hingga menjelang salat Idul Fitri di Rumah Sakit Fatmawati.  Trian, biasa disapa, baru memasuki dunia Koas, dunia praktek para calon dokter untuk mengaplikasikan ilmu pra-klinis yang sudah didapat selama empat tahun dengan menyandang gelar S.Ked (Sarjana Kedokteran).

Trian tidak sendirian, bersama ketiga teman seangkatan, bertugas di Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Fatmawati. Ia menemui pengalaman pertama dengan seorang pasien yang mengalami luka bacok di punggung dan perut. Pasien itu pada malam takbiran (Ahad, 27/7) dirampas sepeda motornya oleh perampok. Usai merampok pelaku membacok pasiennya hingga terluka parah.“Saya harus menjahit luka di perut,” aku mahasiswa Kedokteran Universitas Trisakti, Rabu (30/7)).

Ia mengaku selama Koas di RS Fatmawati banyak sekali kasus yang bisa membuat pengalaman kelak menyandang gelar dokter. Mulai dari kasus kecelakaan, perampokan, otopsi mayat hingga membantu operasi bedah.

“Saya maih ditugaskan di bagian operasi bedah. Banyak kasus di RS Fatmawati,” kata Trian. Sebelumnya selama dua bulan Trian bersama temannya bertugas di Rumah Sakit Budi Asih, Bekasi.

“Di Bekasi jarang ada kasus. Paling banyak pasien di Bekasi menderita penyakit demam berdarah,” ujar Trian.
Malam takbiran bertugas di rumah sakit menjadikannya harus mengorbankan untuk berkumpul dengan keluarga saat Lebaran ini.

“Ya, namanya tugas. Tapi ya konsekuensinya nggak jadi ikutan kumpul sama keluarga,” ungkapnya santai.

Lebaran kedua pun ia tetap bertugas di rumah sakit hingga pagi hari. Sarjana Kedoketran Universitas Trisakti Jakarta ini mengungkapkan perasaannya setelah membatalkan mudik dan harus bertugas di hari Lebaran. Dia bilang bertugas pada saat orang lain berkumpul dengan keluarga merayakan idul Fitri tentu sangat menyedihkan. Tapi Trian masih bersemangat bertugas di hari libur untuk meraih gelar yang ia cita-citakan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *