Pelatihan Rumah Sakit | Jadwal Pelatihan Rumah Sakit 2015290768_robot-tug_663_382

Mesin robot memang berguna dalam membantu aktivitas manusia. Maka dari itu, rumah sakit baru, Pusat Medis Universitas California San Francisco (UCSF) di Mission Bay, Amerika Serikat, mencoba tenaga robot untuk meningkatkan pelayanan perawatan.  Tenaga medis pada pusat kesehatan itu pun cukup terbantu dengan 25 robot otonom yang ukurannya sebsar mesin cuci. Meski kecil, jangan anggap remeh kemampuan robot otonom itu. Melansir Cnet, Selasa, 20 Januari 2015, mesin robot itu bisa menjelajahi koridor, menyulai barang dari dan ke farmasi, ke dapur, laboratorium, ruangan penyimpanan hingga masuk dalam lift secara mandiri.

Robot bernama TUG itu juga mampu begerak cukup gesit. Sebab itu, para pegawai rumah sakit anyar itu cukup lega dengan bantuan 25 robot. Setidaknya robot itu bisa menyisir wilayah rumah sakit yang luasnya mencapai 800 ribu kaki persegi, setara tiga kali lapangan sepakbola, dan terdiri dari 289 fasilitas kamar.  Salah satu robot yang dijumpai di rumah sakit itu adalah bernama Eve.

Robot-robot tersebut diprogram dengan mempertimbangkan arsitektur dan rencana ruangan rumah sakit, sehingga robot cukup mengetahui rute terbaik untuk menyisir rumah sakit.

Robot yang dibuat oleh Aethon, perusahaan asal AS itu, memang dirancang untuk membantu pekerjaan karyawan rumah sakit, khususnya dalam keadaan mendesak.

“Robot tersebut tak pernah bingung, maupun berhenti untuk istirahat. Jadi robot bagus untuk pengiriman yang penting,” ujar Ken Goldberg, profesor robotik Universitas Califronia, di Berkeley, AS.

Sensor dan kenali bahasa

Di UCSF, robot TUG memiliki nama berbeda. Namun biasanya robot TUG dipanggil dengan sebutan Eve. Robot Eve diklaim lebih canggih dibanding robot pembantu lainnya. Robot ini dilengkapi dengan 30 infra merah, sensor sonar, satu laser dan kamera. Jadi dia bisa mengenali objek yang ada di depannya.

Robot ini memang tak bisa menjawab pertanyaan seseorang, tapi robot-robot ini bisa mengetahui 70 frasa dan pembicaraan dari berbagai aksen dan suara, misalnya akses pria Australia maupun wanita Inggris. Robot juga bicara dalam bahasa Spanyol.

“Kami memanusiakan robot. Kami memiliki nama kontes,” ujar Pamela Hudson, Direktur Eksekutif Sistem Klinik UCSF. Untuk itulah, pengelola rumah sakit mengenakan baju berbeda untuk tiap robot, misalnya baju bermotif buah-buahan sampai karakter Disney.

Robot yang berbobot 1.000 pon itu telah dilengkapi dengan keamanan, sehingga tak sembarang orang bisa mengoperasikannya. Hanya sidik jari yang telah terverifikasi saja yang bisa memerintah robot tersebut. Juga disertakan verifikasi berbasis PIN.

Saat robot tak mendapatkan pasokan, mereka diparkir pada ruangan khusus. Robot saling berkomunikasi melalui jaringan nirkabel di rumah sakit.

Robot menjalankan tugas terjadwal tiap harinya yaitu mengantarkan makanan bagi 1.000 pasien  per hari, serta mengambil nampan kotor mereka.  Tugas permintaan lainnya yaitu pengiriman obat atau spesimen ke laboratorium. Robot cukup diisi selama empat jam agar bisa bekerja selama seharian penuh.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *