Pelatihan Rumah Sakit | Jadwal Pelatihan Rumah Sakit 2015
Operasi restorasi keperawanan sedang menjadi tren di Kamboja. Sejumlah rumah sakit mengiklankan restorasi keperawanan yang mendorong polemik di negara yang menganut sistem pemerintahan monarki konstitusional itu.Pemerintah Kamboja melarang rumah sakit mengiklankan soal operasi restorasi keperawanan. Otoritas menilai hal itu membuat moral warga ambruk.Dilaporkan Asiaone.com, Kamis (29/1/2015), rumah sakit di Ibu Kota Phnom Penh menuai kontroversi usai mengiklankan prosedur operasi restorasi keperawanan. Rumah sakit ini menjadi satu-satunya yang secara terbuka menyatakan mampu menempuh prosesdur itu.
Sebenarnya di Kamboja, operasi restorasi keperawanan atau dikenal hymenoplasty ini sudah dilakukan oleh sejumlah rumah sakit dan klinik. Namun kebanyakan dilakukan secara diam-diam dan sembunyi-sembunyi.
“Rumah sakit Anda telah menyiarkan mengenai teknologi bisa mengembalikan keperawanan di radio, televisi, dan surat kabar dengan bahasa berlebihan. Ini bisa memperburuk moral bangsa dan tradisi luhur masyarakat Kamboja,” demikian pernyataan Menteri Kesehatan Kamboja, Khieu Kanharith.
Dia juga mengatakan iklan ini akan membuat pasien malu meski mereka tidak datang ke rumah sakit untuk mengembalikan elastisitas vaginanya. Kanharith menyerukan agar seluruh media mencabut iklan ini.
Pihak rumah sakit belum berkomentar apa pun.
Sementara mantan menteri urusan perempuan Mu Sochua mengatakan prosedur restorasi selaput dara ini seharusnya dilarang dan pemerintah wajib menyelidiki apakah pihak rumah sakit memenuhi syarat untuk tindakan itu.
“Operasi mengembalikan keperawanan itu sangat serius dan dangat membahayakan reproduksi wanita jika tidak dilakukan secara profesional,” kata Sochua.
Kamboja merupakan negara yang masih menjunjung tinggi pertahanan keperawanan sampai akhirnya menikah. Namun menurut pegiat kemanusiaan, banyak wanita muda justru melacurkan diri pada orang kaya demi mendapatkan uang.