Seiring berkembangnya teknologi turut meningkatkan kualitas gim dalam dan luar negeri. Maraknya gim berlatarbelakang edukasi menjadi salah satu daya tarik bagi anak.Selama ini, gim kerap kali disalahartikan sebagai pemicu sikap negatif bagi anak. Dalam aturan yang berlaku, gim juga diwajibkan untuk menerapkan batas usia pengguna. Pada kondisi ini, diperlukan partisipasi orang tua menentukan mana saja gim yang layak dimainkan sesuai usia buah hati. Psikolog Anak Santosa Elizabeth mengatakan dari berbagai pandangan orang terhadap gim, sebenarnya permainan baik di komputer maupun gawai memiliki manfaat tersendiri. Menurutnya, jikapun gim dianggap negatif, hal itu menyangkut peraturan permainan, jadwal bermain dan supervisi orang tua.
Selama ini, penyalahgunaan gim mudah ditemukan pada perangkat gim bajakan. Seperti untuk gim Grand Theft Auto (GTA), secara aturan permainan ini diatur untuk usia 18 tahun ke atas. Namun pada kalangan pembajak mengubah batas usia tersebut pada cover CD.
“Game itu sudah ada aturannya di dunia. Hanya terdapat perbedaan antara sistem luar negeri dengan di Indonesia. Misalnya soal norma,” katanya kepada Bisnis, Jumat (5/4/2019).
Selain sebagai psikolog dan penulis buku, Santosa juga terlibat dalam komite Indonesian Game Rating System (IGRS) bentukan Kementerian Komunikasi dan Informatika. Komite ini memberikan panduan kepada para orang tua dan anak terhadap gim yang dapat dimainkan sesuai usia. Namun begitu, dia menyebut sosialisasi untuk hal tersebut masih minim.
Sejumlah manfaat gim dipaparkan Santosa. Menurutnya gim mampu menjadi salah satu sarana untuk membentuk budaya kognitif atau melatih mental anak sesuai usia. Selain itu, pada gim yang membutuhkan bantuan orang lain atau kolaborasi, diyakini akan membangun ikatan antar sesamanya.
Pada posisi demikian, anak dan orang tua akan saling menguatkan hubungan kekeluargaan. Dari sini penting untuk menemani anak bermain bersama. Pasalnya dengan pengawalan orang tua, anak akan lebih terarah, di samping juga untuk memberi bimbingan pada anak bermain gim tidak sesuai usianya.
“Sampai sekarang saya masih tegas mengatakan bahwa masih menganggap ini masih salah orang tua karena masih di bawah bimbingan orang tua jika di bawah 18 tahun. Nanti di atas 18 tahun kalau salah, dia bisa menerima konsekuensinya,” katanya.