Kebutuhan Tumbuh Kembang Anak Selama Pandemi Harus Terpenuhi
Pelatihan Tumbuh Kembang – Meski pelayanan kesehatan anak terganggu akibat pandemi covid-19, Ikatan dokter Indonesia (IDAI) menyarankan orang tua agar tidak menunda imunisasi dan tetap mengontrol tumbuh kembang anak.
IDAI memberi masukan kepada pemerintah agar tatanan new normal pandemi covid-19 harus disesuaikan dengan kebutuhan dasar tumbuh kembang anak.
Akses pelayanan kesehatan anak yang terganggu akan meningkatkan risiko penyakit atau malnutrisi yang seharusnya bisa dicegah.
“Konsep new normal diharapkan disusun sesuai kebutuhan dasar tumbuh kembang anak. Karena tumbuh kembang anak yang optimal akan menentukan kualitas generasi selanjutnya,” tulis IDAI dalam keterangan persnya.
Selama masa pandemi, IDAI menekankan agar pemantauan tumbuh kembang anak tetap dilakukan sesuai rekomendasi Kementerian Kesehatan.
Hal ini disebut dengan Intervensi Dini Penyimpangan Tumbuh Kembang Anak (SDIDTK) yang meliputi:
- Stimulasi dini: untuk merangsang otak balita agar perkembangan kemampuan gerak, bicara, bahasa, sosialisasi, dan kemandirian berlangsung optimal sesuai dengan umur anak.
- Deteksi dini tumbuh kembang anak: kegiatan pemeriksaan untuk mendeteksi adanya gangguan tumbuh kembang balita. Deteksi dini akan membuat penanganan menjadi lebih mudah.
- Intervensi dini: tindakan koreksi agar tumbuh kembang anak kembali normal atau minimal gangguannya tidak semakin berat.
- Rujukan dini: apabila balita perlu dirujuk ke dokter ahli, maka rujukan juga harus dilakukan sedini mungkin sesuai dengan indikasi.
Mau tidak mau, beberapa pelayanan kesehatan anak terganggu saat pandemi covid-19 ini. IDAI mengingatkan orang tua untuk tetap memperhatikan pertumbuhan, perkembangan, dan imunisasi anak.