Pelatihan Rumah Sakit | Diklat Rumah Sakit –

Operawat-rumah-sakit-ini-berpakaian-mirip-pramugarirang lanjut usia (lansia) pada umumnya menderita lebih dari satu penyakit. Hal ini pun membuat mereka harus mendatangi sejumlah dokter spesialis untuk berobat.Padahal, fisik lansia mengalami penurunan dibanding sewaktu muda. Mereka akan kerepotan dan kelelahan jika harus bolak-balik rumah sakit mengatasi berbagai penyakit yang berbeda-beda.“Yang memiliki penyakit kompleks sebagian besar berusia lanjut. Misalnya lansia hari ini datang ke poliklinik, besok datang lagi untuk penyakit berbeda, besoknya datang lagi. Jadi bisa 10 hari enggak selesai-selesai kan (berobat). Apalagi orang usia lanjut juga gampang jatuh,” ujar Direktur Utama Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Czeresna Heriawan  di Jakarta, Kamis (4/12/2014).

Untuk itu perlu ada fasilitas khusus untuk pasien lansia yang umumnya di atas 60 tahun. Czeresena mengaku jika RSCM sendiri telah memiliki fasilitas pengobatan paripurna untuk lansia sejak 1998. Sebab, dalam penelitian sebelumnya, 90 persen lansia menderita sekitar empat penyakit.

Ketika berobat, para lansia akan dibawa ke Ruang Rawat Akut Geriatrik (RRAG). Dalam ruangan tersebut, pasien lansia tak perlu mendatangi satu per satu para dokter. Para dokter spesialislah yang akan menghampiri pasien lansia.

“Jadi semua dokter bisa saling tahu. Misalnya, dokter ini mau kasih obat A, tapi kata dokter spesialis lain mengatakan dalam bisangnya obat itu bisa menimbulkan efek samping yang lebih besar,” ujar Czeresna.

Para dokter pun akan mendiskusikan bersama-sama terkait penanganan yang tepat untuk pasien lansia yang memiliki penyakit lebih dari satu. “Jadi apapun rekomendasi pengobatannya harus didiskusikan bersama,” kata dia.

Menurut Czeresna, fasilitas khusus ini mampu mengurangi masa perawatan pasien. Hal ini dapat meningkatkan kualitas hidup para lansia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *