Pelatihan Rumah Sakit | Jadwal Pelatihan Rumah Sakit 2015

rumah sakit lorongPengurus Cabang NU (PCNU) Kabupaten Batang menyampaikan keinginannya untuk membangun sebuah rumah sakit ataupun perguruan tinggi di jalur pantura Batang. Mimpi besar tersebut secara bertahap mulai direalisasikan, antara lain dengan membeli lahan di Desa Sengon, Kecamatan Subah, senilai Rp 3 miliar.Transaksi jual beli tanah itu secara resmi dicatat melalui akta notaris di Gedung NU, Minggu (1/2), dengan disaksikan jajaran PCNU, Mulyadi Santoso selaku pemilik lahan, dan dihadiri oleh Bupati Yoyok Riyo Sudibyo. Lahan dengan lokasi di jalur pantura itu memiliki luas 7.396 meter persegi.“Insya Allah, ini menjadi tahap awal. Mudah-mudahan, sesuai rencana yang telah disepakati pengurus NU, targetnya sampai Rp 5 miliar. Untuk itu, kami mohon doa restu dari masyarakat Kabupaten Batang, khususnya warga nahdliyin,” kata Wakil Ketua PCNU Kabupaten Batang, Solikhin SPd, Senin (2/2).

Menurut dia, pembelian lahan di jalur pantura itu telah dicita-citakan sejak lama. Pada peringatan Harlah NU tahun lalu, muncul inisiatif untuk menggerakan infaq di kalangan warga NU. Hasilnya, dari ba’da jumat sampai malam hari berhasil terhimpun dana hingga Rp 400 an juta.

“Ternyata potensi infaq ini sangat besar. Maka muncullah ide untuk memiliki dua hektar tanah di pantura. Setelah melalui observasi, akhirnya ditemukanlah lokasi di Sengon, Subah. Alhamdulillah,  pada Minggu kemarin, keinginan tersebut akhirnya terrealisasi,” terangnya.

Dijelaskan Solikhin, kepemilikan tanah 2 ha di pantura akhirnya menjadi bagian dari program besar NU Batang dengan target bisa mendirikan rumah sakit atau perguruan tinggi. Untuk mewujudkannya, wakaf pun digerakan sejak tiga bulan terakhir. Untuk tahap awal, dibagikan 10.000 lembar wakaf dengan nilai perlembarnya Rp 250 ribu.

Pola gerakannya turun dari cabang ke MWC, lalu ke ranting, anak ranting, dan sampai warga NU. Dari 10.000 lembar ini diasumsikan mampu menghimpun Rp 2,5 miliar. Kalau jumlah ini habis, maka akan dilanjut 10.000 lembar berikutnya di tahap dua, sehingga total akan terhimpun Rp 5 miliar.

“Model lembar wakaf ini ternyata efektif untuk menggerakan kepedulian warga NU. Sejauh ini dana yang masuk sudah sekitar Rp 800 juta,” ungkap Solikhin.

Dia menambahkan, gerakan wakaf akan menjadi tonggak sejarah guna menguji tingkat kemandirian NU di Kabupaten Batang. Terlebih, warga nahdliyin ternyata sangat antusias terhadap program ini.

“Kami menyampaikan terima kasih atas kepedulian warga NU se Kabupaten Batang. Kepada Pak Bupati pun kami sampaikan apresiasi atas motivasi dan dorongannya terhadap program kami. Gerakan wakaf ini menjadi wujud syukur, sehingga mudah-mudahan mimpi warga NU untuk memiliki rumah sakit ataupun perguruan tinggi bisa terrealisasi,” kata Solikhin mengakhiri

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *