kurang-lebih-50-persen-tumbuh-kembang-anak-ditentukan-pada-_160916094205-316Pelatihan tumbuh kembang – POLA asuh orang tua menjadi kunci tumbuh-kembang anak. Orang tua perlu menguasai ilmu pengasuhan, terutama untuk anak usia 0—3 tahun yang sedang berada dalam masa emas pertumbuhan. Minimnya pengetahuan membuat orang tua kerap panik dan kebingungan memberikan perlakuan pada anak, yang berakibat mengganggu tumbuh-kembang si kecil.Bahasan tersebut mengemuka dalam bedah buku Anti Panik Menjalani Kehamilan dan Mengasuh Bayi 0-3 Tahun dalam acara bedah buku di Toko buku Gramedia Tanjungkarang, pekan lalu. Anastasia, orang tua yang menjadi narasumber, menuturkan usia 0—3 tahun merupakan masa paling penting untuk seorang anak. Orang tua, tidak cukup hanya memberikan vitamin atau makanan khusus, tetapi harus mengetahui bagaimana pola pemberian makanan dengan kandungan gizi cukup dan seimbang.

“Makanan bernutrisi adalah makanan sehat dan bergizi karena mengandung zat-zat yang dibutuhkan oleh tubuh, orang tua harus paham semua itu,” kata Anas.

Orang tua juga perlu tahu, saat masa keemasan anak membutuhkan nutrisi untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan otak. Jika tidak memperoleh asupan nutrisi yang cukup, anak berisiko mengalami pelambatan perkembangan motorik, kognitif, hingga sosial emosional. “Anak juga bisa kesulitan untuk berkonsentrasi dan cenderung rewel.”

Dengan mengetahui aneka makanan bernutrisi, yang perlu diberikan kepada anak, orang tua secara langsung sudah memberikan pola pengasuhan yang tepat. Beberapa hal lain yang juga penting diketahui orang tua adalah masalah-masalah yang bisa timbul akibat salah asupan, seperti obesitas atau kelebihan berat badan anak akibat kesalahan pola makan, gigi berlubang, hingga anemia akibat kekurangan zat besi.

Kurang Referensi

Sementara Ui Birowo, penulis buku Anti Panik Menjalani Kehamilan dan Mengasuh Bayi 0—3 Tahun, menyebut kepanikan orang tua dalam mengasuh anak kebanyakan diakibatkan kurang informasi dan referensi pengasuhan.

“Tidak ada sekolah untuk menjadi orang tua, tapi menjadi orang yang baik sebetulnya bisa dipelajari,” ujar Ui, di hadapan peserta bedah buku.

Selain pengetahuan, menurut Ui, hal lain yang juga penting adalah kekompakan antara ayah dan ibu dan sikap tenang dari keduanya saat mengasuh anak. Ia menyarankan ada baiknya sebelum memutuskan untuk memiliki anak, pasangan suami-istri mendiskusikan tentang pengasuhan.

“Jadi, sebelum memutuskan untuk punya anak, perlu diskusikan dahulu apa mau langsung hamil atau tunda. Begitu juga ketika pasangan mau tugas ke luar bagaimana sikap yang harus diambil, siap atau tidak hal itu juga perlu dibicarakan sehingga pasangan lebih tenang untuk menjalani hari-hari ke depan,” ujar perempuan berambut pendek itu.

Sebab, kata dia, kunci keberhasilan pengasuhan anak dan keluarga juga dipengaruhi komunikasi antara suami dan istri.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *