Pentingnya Aktivitas Fisik untuk Tumbuh Kembang Anak

pentingnya-lakukan-aktivitas-fisik-bagi-anak-HZARjQLVIT
Pelatihan Tumbuh Kembang – Masih banyak anak-anak usia dibawah 10 tahun yang kurang untuk beraktivitas fisik sedangkan menurut WHO dalam jurnal Global Health Risk: Mortality and burden of disease attributable to selected major risks bahwa 26,1% masyarakat Indonesia dengan kelompok usia di atas 10 tahun masih dalam kategori kurang beraktivitas fisik.

Anak bisa bermain dan beraktivitas fisik dengan menggunakan salah satu permainan yaitu dengan bermain Growfit Playground. Growfit Playground merupakan sebuah tempat bermain in-room (dalam kamar) satu–satunya di Indonesia. Anak-anak bisa bermain sekaligus berolahraga dengan cara yang menyenangkan. Growfit Playground bisa diletakkan didalam kamar anak maupun ruangan bermain yang tidak terlalu luas, karena Growfit Playground begitu minimalis dan tidak terlalu memakan banyak tempat.

Melanie seorang ibu 2 anak pada Selasa (19/5) menjelaskan mengenai benefit dari Growfit Playground. “Anak-anak senang sekali bermain dengan Growfit. Lumayan bisa membantu latih motoric skill mereka. Setiap hari mereka selalu bermain disana,” katanya.

Selanjutnya Veli seorang ibu 2 anak juga pada Selasa (7/7) menceritakan bahwa anak pertamanya yang berumur 5 tahun mengalami gangguan sensori dan biasanya melakukan terapi.

“Biasanya terapi tapi karena ada covid saya mikir beli Growfit jadi bisa main dirumah gak perlu terapi lagi, ternyata bermain manjat gelantungan itu baik untuk anak-anak yang punya gangguan sensori untuk menstimulasi propriceptive senses dan vestibular sensesnya secara bersamaan. Alhamdulillah anak saya ada kemajuan pesat selama rajin main Growfit di rumah” ungkapnya.

Direktur Kesehatan Kerja dan Olahraga, Dr. Kartini Rustandi, M.Kes. mengatakan “Anak-anak harus melakukan aktivitas fisik setidaknya 60 menit dalam sehari. Meskipun anak-anak makan dengan gizi yang cukup, tetapi tidak banyak melakukan aktivitas fisik, Kalsium dan Vitamin D yang diasup tidak akan berfungsi dengan baik. Olahraga atau aktivitas fisik yang dilakukan anak-anak harus mencakup lompat, lari, loncat dan lempar, tambah Dr.Kartini. Lompat merupakan gerakan ke atas yang bertujuan untuk melatih kaki, sedangkan lari bertujuan untuk melatih kekompakan tulang.

Aktivitas fisik juga bermanfaat bagi psikologis anak, yaitu dapat mengontrol gejala depresi dan kecemasan. Aktivitas fisik juga bisa membantu dalam pengembangan sosial pada anak, dengan memberikan ruang untuk mengekspresikan diri, interaksi sosial, dan membangun kepercayaan diri.

Aktivitas fisik pada anak akan membantu tubuh untuk membuat antibodi atau sel darah merah yang bersirkulasi lebih cepat, sehingga bisa mendeteksi penyakit lebih awal. Kenaikan suhu tubuh secara singkat yang ditimbulkan setelah melakukan aktivitas fisik dapat mencegah pertumbuhan bakteri. Kenaikan suhu tersebut juga bisa membantu tubuh melawan infeksi.

Studi menunjukan jika anak-anak yang aktif secara fisik akan tumbuh lebih sehat dan juga lebih kreatif, dan juga akan mendapatkan prestasi yang baik di sekolah.

Dikutip dari situs New York Times, 70% orangtua mengaku mengizinkan anak mereka yang berusia 6 bulan sampai 4 tahun bermain gadget ketika mereka sedang melakukan pekerjaan rumah. Sedangkan 65% lainnya melakukan hal yang sama supaya anak-anak menjadi lebih tenang. Kemudian seperempat orang tua mengaku meninggalkan anak mereka dengan gadget saat menjelang tidur, padahal sinar layar gadget bisa mengganggu tidur dan juga merusak mata jika menatapnya terlalu sering.

Pemberian gadget pada anak usia dini dapat menimbulkan efek kecanduan pada anak. Sehingga susah untuk melepas anak agar tidak menatap layar gadgetnya dan malas untuk melakukan aktivitas yang lain, khususnya aktivitas fisik maupun olahraga.

Melansir dari liputan6.com salah satu cara untuk mengatasi anak yang kecanduan bermain gadget adalah dengan memperbanyak beraktivitas fisik, salah satunya adalah dengan bermain menggunakan anggota gerak tubuh. “Bermain merupakan sebuah aktivitas yang dapat merangsang kemampuan anak, dan mereka juga menikmatinya,” tambah Dr. Bernie Endyarni Medise, SpA(K), MPH (Dokter Konsultan Tumbuh Kembang).

Selain itu, dengan memperbanyak aktivitas fisik seperti bermain akan membuat anak enggan untuk bermain gadget.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *