Bagi orang tua karir, terutama yang bekerja di kantor dan tidak memiliki anggota keluarga atau asisten rumah tangga (ART), daycare merupakan solusi untuk menitipkan si kecil. Daycare atau sering disebut juga Taman Penitipan Anak (TPA) adalah salah satu bentuk Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) nonformal sebagai wahana kesejahteraan dengan fungsi untuk menggantikan keluarga dalam jangka waktu tertentu bagi anak yang orang tuanya bekerja. Daycare menyelenggarakan program pendidikan sekaligus pengasuhan dan kesejahteraan sosial terhadap anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun, dengan prioritas anak usia empat tahun ke bawah. Hal tersebut dijelaskan dalam Pedoman Teknik Penyelenggaraan Taman Penitipan Anak (Jakarta: 2010).

Ada beberapa manfaat daycare, baik bagi orang tua maupun anak. Manfaat-manfaat tersebut adalah:

  1. Bagi orang tua
    • Membantu orang tua yang kerepotan dalam mengurus anak. Hal tersebut terutama berlaku bagi orang tua yang mempunyai kewajiban bekerja di kantor atau luar rumah. Sehingga orang tua tidak perlu khawatir terhadap anaknya karena ada yang menjaga dan mengawasi.
    • Ibu rumah tangga (IRT) bisa menitipkan anaknya ke daycare saat membutuhkan bantuan sementara waktu. Menjadi IRT tak semudah yang dibayangkan. Ada kalanya seorang ibu lelah dan membutuhkan bantuan dalam merawat anak. Terlebih jika anaknya lebih dari satu. Apalagi anak tersebut adalah seorang bayi yang baru lahir, sementara kakaknya masih berusia balita dan masih aktif-aktifnya. Tentu saja daycare bisa menjadi pilihan bagi ibu untuk menitipkan anaknya.
    • Layanan makan daycare. Daycare biasanya menyediakan sarapan, makan siang, dan makanan ringan bagi anak. Hal ini tentu saja sangat membantu orang tua yang harus berangkat ke kantor pagi-pagi dalam menyiapkan makanan. Biaya untuk daycare biasanya lebih murah bila dibanding jasa babysitter, terlebih yang profesional.
  2. Bagi anak
    • Membantu dalam proses sosialisasi. Di daycare, anak akan belajar adaptasi dengan lingkungan baru selain di rumah. Anak akan berkenalan dan berinteraksi dengan teman baru. Hal tersebut membantu dalam proses sosialisasi anak.
    • Membantu proses belajar anak. Pengasuh daycare umumnya adalah tenaga profesional. Mereka sudah mendapat pelatihan sebelumnya. Hal tersebut bisa menjadi jaminan bagi anak dalam mendapatkan rangsangan sesuai usia. Rangsangan-rangsangan tersebut tentu saja membantu dalam proses belajar anak, seperti bekerjasama, berbagi, antre, dan bergantian.
    • Jaminan perawatan anak. Jika orang tua menggunakan jasa babysitter dan sudah bergantung, ketika babysitter tersebut berhalangan hadir, maka akan sulit dicari gantinya. Anak pun bisa terlantar. Hal tersebut berbeda dengan daycare yang menyediakan pengasuh pengganti.
    • Membantu anak belajar disiplin. Jadwal daycare sudah teratur dan terstruktur sehingga anak belajar untuk displin menjalaninya.
    • Banyak daycare yang sekaligus memberikan pendidikan serupa PAUD. Dalam proses tersebut, anak diajarkan banyak pendidikan: dibacakan dongeng, diajarkan berdoa, dan lain sebagainya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *