Berdasarkan sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2011, diketahui bahwa 10 dari 11 negara yang diobservasi dalam penelitian tersebut masih kekurangan asupan Omega 3. Sedangkan 8 dari 11 negara terbukti kekurangan asupan Omega 6. Hal ini, menurut hasil penelitian, diduga akibat minimnya makanan kaya Omega 3 dan 6 yang tersedia di dalam menu sehari-hari di sejumlah negara tersebut. Ahli gizi kesehatan masyarakat dari Departemen Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI), Prof. Dr. dr. Ratna Djuwita, MPH, mengatakan,“Asupan lemak esensial Omega 3 dan 6 untuk mendukung tumbuh kembang anak yang optimal itu sangat penting.”
Tumbuh kembang anak yang optimal ini, kata Ratna, “Di antaranya membuat membran-membran sel dalam tubuh menjadi fleksibel, sehingga nutrisi dapat diserap secara optimal. Maka, asupan Omega 3 dan 6 ini sangat diperlukan dalam sistem saraf dan pembentukan hormon. Bahkan lemak esensial ini juga memiliki peran positif terhadap kesehatan jantung.”
Kandungan Omega 3 dapat ditemukan di antaranya dalam ikan salmon, ikan tuna, minyak ikan, edamame, minyak biji flax , dan kacang walnut. Sementara Omega 6 dapat ditemukan dalam kacang kedelai, minyak nabati seperti minyak bunga matahari, jagung, kacang tanah, telur ayam, dan daging merah.
Ratna juga mengatakan, di Indonesia pihaknya tengah melakukan penelitian mengenai konsumsi Omega 3 dan 6 pada anak-anak Indonesia. “Saat ini penelitian masih dalam tahap finalisasi, namun data-data yang tersedia mengindikasikan bahwa masih banyak anak Indonesia yang mengalami kekurangan asupan Omega 3 dan Omega 6 setiap harinya.”
Riset ini, lanjut Ratna, dijadwalkan akan selesai pada Maret mendatang dan akan dipaparkan di hadapan para praktisi kesehatan. Di antaranya dokter gizi, dokter anak, dan dokter umum melalui sebuah simposium ilmiah yang bekerja sama dengan asosiasi praktisi kesehatan.