Pentingnya Perhatiikan Tumbuh Kembang Anak
Pelatihan Tumbuh Kembang Anak – Memiliki anak yang tumbuh sehat dan cerdas adalah impian setiap orang tua. Namun tidak semua pasangan suami istri (pasutri) paham cara membuat anak bisa bertumbuh kembang baik. Gizi dan perhatian pada anak dalam aktivitas apapun berpengaruh.
SEORANG anak harus diperhatikan bahkan dimulai dari masa kehamilan. Sebab tumbuh kembang anak itu ditentukan pada saat hamil, persalinan dan setelah kelahiran. Masa kehamilan merupakan periode pertumbuhan dan perkembangan paling cepat. Sebab pertumbuhan otak dimulai dari dalam kandungan.
Kepala Puskesmas Kandangsapi, dr Ahmad Shohib mengungkapkan, pemberian kasih sayang, nutrisi yang baik dan stimulasi saat dalam kandungan akan memicu dan merangsang bayi. Misalnya memperdengarkan musik atau lantunan baca Alquran bagi ibu hamil (bumil). Tentunya ini akan berbeda dengan mereka yang tidak memberikan stimulasi bagi anak saat dalam kandungan.
SEJAK KANDUNGAN: Pola tumbuh kembang anak prosesnya dimulai sejak dalam kandungan hingga anak lahir dan tumbuh menjadi besar.
“Terpenting juga, selama proses persalinan harus dilakukan secara aman. Dalam hal ini harus spontan dengan melakukan sejumlah persiapan. Seperti psikologi si ibu. Jadi, bidan dan penolong selama ini tidak boleh galak, sehingga ibu ini bisa nyaman. Faktor keluarga yang mendampingi saat persalinan juga mendukung,” ungkapnya.
Pun begitu dengan si ibu. Dianjurkan untuk bisa melahirkan secara normal. Sebab ketika proses persalinan melalui jalan lahir, maka terjadi kompresi, sehingga otak bayi akan ditekan dan membentuk lekukan lebih banyak pada bagian kepala. Ini bermanfaat untuk memperluaskan permukaan otak dan berpengaruh positif pada kecerdasan otak anak.
Sementara pada proses kelahiran cesar, tidak terlalu banyak lekukan karena bayi tidak melalui jalan yang sempit. Apalagi dalam proses ini pasti melibatkan bius dan bisa berpengaruh pada perkembangan otak. Dan saat ada kompresi, kemungkinan terjadi pendarahan dan ini bisa ditanggulangi dengan pemberian vitamin K pada bayi baru lahir.
“Setelah lahir juga harus ditolong dengan benar. Bayi tidak boleh kedinginan. Dan langsung diajari menyusui pada ibunya dengan cara bayi diletakkan di dada dan dilatih selama 30 menit, untuk mencari puting susu si ibu. Ini bisa diajarkan secara alamiah karena bayi punya naluri,” jelas Shohib.
PERLU MEMAHAMI: Pelatihan calon pengantin yang digelar di Puskesmas Kandangsapi. Pengantin yang akan menikah, harus mengetahui tentang tumbuh kembang anak. (Foto: M Zubaidillah/Jawa Pos Radar Bromo)
Pria asal Kota Malang ini menerangkan, cara pengasuhan dan kasih sayang bisa meningkatkan akselerasi perkembangan sel otak. Sehingga lingkungan sekitar juga harus baik. Dan saat baru lahir, si ibu harus memperhatikan pemberian ASI eksklusif selama enam bulan dan tidak diperkenankan untuk memakan makanan lain, seperti kerupuk. Sebab hal ini bisa menyebabkan ketergantungan.
“Setelah enam bulan, barulah bayi mulai dikenalkan dengan makanan pendamping selain asi yang bervariasi. Seperti sayur dan buah. Ini dilakukan sebagai stimulasi dan pemberian bisa dilakukan dengan melihat perkembangan usia,” ujarnya.
Pola Asuh Berperan
Orang tua memiliki peranan penting bagi perkembangan anak. Proses cepat dan lambatnya pertumbuhan seorang anak, bisa dideteksi sejak dini. Karena itu orang tua harus merangsang anaknya agar ia bisa tumbuh normal sesuai anak seusianya.
Pertumbuhan anak bisa dilihat dari proses mereka berkembang. Mulai dari merangkak, tengkurap hingga bisa berjalan. Cepat dan lambatnya ini bisa dilihat sesuai usia. Termasuk tinggi dan berat badan. Ini bisa dipantau melalui pedoman deteksi dini tumbuh kembang anak. Dan orang tua memegang peranan penting dalam hal ini.
“Misal agar anak bisa tertawa atau bicara, maka perlu dirangsang. Orang tua bisa mengajarkan dengan melihatkan cara tertawa pada anak. Kalau terlambat perkembangan, bukan hanya faktor gizi saja,” sebut Shohib.
Namun peranan gizi pada pertumbuhan anak juga penting. Misalnya anak autis di mana anak seperti ini susah untuk diajak tersenyum. Hal ini bisa disebabkan sejak kehamilan, si ibu kurang memiliki asupan gizi dan vitamin. Karena itu gizi baik dari sebelum kehamilan sangatlah penting.
Di Puskesmas Kandangsapi, rutin memberikan pendidikan calon pengantin bagi perempuan yang hendak menikah. Pembinaan dilakukan rutin dalam setahun sebanyak dua kali seputar masalah menjaga kesehatan reproduksi. Selain itu, seorang perempuan yang ingin hamil, tidak boleh kurang darah.
“Usia kehamilan juga menentukan pada perkembangan anak. Idealnya usia untuk punya anak bagi perempuan adalah 25 tahun. Kalau terlalu muda kurang baik, karena kandungan belum siap. Karena bayi bisa saja lahir secara prematur,”sebut Shohib.
Sebaliknya, usia yang terlalu tua juga kurang baik. Usia ideal itu berkisar antara 25 sampai 35 tahun. Karena di atas itu masuk kategori risiko tinggi. Dan bisa berdampak pada psikologi. Karena saat seseorang berusia tua, maka kestabilan emosi kadang kurang baik. Belum lagi sering muncul penyakit lain.
Bagi ibu, agar otak anak berkembang lebih bagus, maka perlu diperhatikan pemenuhan gizi selama 1.000 hari kehidupan atau dua tahun. Selain itu, kontrol rutin, persalinan normal, pemberian asi eksklusif dan makanan pendamping sesuai usia perlu diperhatikan.
“Meski gizi baik, bisa saja perkembangan jadi kurang baik. Misal saat belajar jalan, anak pernah jatuh atau anak pernah sakit diare dan menyebabkan kejang. Jadi tidak melulu soal gizi. Pola asuh dan makan juga berperan mulai usia 72 bulan sampai tujuh tahun,” terangnya.