Pelatihan Rumah Sakit | Diklat Rumah SakitRumah Sakit Daerah Umum (RSUD) Budi Asih, Jakarta Timur, membantah telah menahan Siska Kurniawati (16), pasien yang menjalani persalinan di rumah sakit tersebut. RS Budi Asih menilai, telah terjadi kesalahan komunikasi dari pihak keluarga Siska. Wakil Direktur Keuangan RS Budi Asih Dokter Ayu Artiningsih mengatakan, secara medis Siska sebenarnya telah diperbolehkan pulang sejak Rabu (14/5/2014). Namun, karena biaya persalinannya ada yang belum dibayarkan, keluarga diarahkan untuk menyelesaikan proses administrasi tersebut melalui perjanjian.

“Proses adminstrasi itu harus selesai. Misalnya dia enggak bisa bayar, tapi ada perjanjian tertulis kalau dia tidak mampu bayar,” kata Ayu kepada wartawan saat ditemui di RSUD Budi Asih, Senin (19/5/2014).

Akan tetapi, Ayu mengatakan, pihak keluarga Siksa tidak pernah bertemu dengan petugas rumah sakit untuk mengurus perjanjian tersebut. Pasalnya, keluarga Siska selalu datang pada malam hari sehingga tidak pernah bertemu dengan petugas.

“Jadi ada kesannya dia tidak pulang-pulang. Baru pada hari Jumat, dia datang dan bertemu dengan kita,” ujar Ayu.

Surat perjanjian ini, lanjutnya, berguna sebagai bukti bahwa pasien memang tidak mampu membayar biaya rumah sakit. Apabila pasien tetap tidak mampu membayar, lanjutnya, bukti itu akan digunakan rumah sakit untuk pertanggung jawaban dalam audit oleh BPK.

“Misalnya pun dia enggak bisa bayar, ya sudah. Itu akan masuk di piutang kita. Tapi kita ada bukti. Karena kita pun diaudit oleh BPK,” ujar Ayu.

Wakil Direktur Pelayanan RS Budi Asih Julinda Napitupulu menjelaskan, Siska masuk ke rumah sakit tersebut pada Sabtu (10/5/2014) dengan status sebagai pasien umum karena belum menjadi peserta JKN. Konsekuensinya, pasien harus membayar biaya rumah sakit sendiri. Kemudian, pihaknya mengaku telah menyarankan keluarga Siska untuk mendaftarkan diri menjadi peserta kartu JKN. Namun, karena pada saat itu merupakan hari libur kantor, kartu JKN yang diurus baru keluar pada Senin (12/5/2014).

“Jadi diurus keluarga, ternyata memilih yang mandiri berbayar. Sabtu dan Minggu masuk sebagai pasien umum. Ada tanda tangan dan statusnya jelas,” ujar Siska.

Sebelumnya, Siska tidak diperbolehkan pulang selama dua hari lantaran belum melunasi biaya operasi di rumah sakit tersebut. Ibu muda ini kebetulan baru memiliki kartu JKN di tengah persalinannya sehingga mesti menanggung biaya sebelumnya.

Asep (20), suami Siska, mengaku tak sanggup untuk melunasi biaya persalinan istrinya. Pihaknya berharap ada keringanan dan seluruh biaya persalinan dapat ter-cover melalui JKN.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *