1-Rumah Sakit Al Ummah-201301Pelatihan Rumah Sakit | Diklat Rumah Sakit- Parkinson merupakan salah satu penyakit generatif karena semakin bertambah usia seseorang, semakin tinggi terkena penyakit Parkinson. Penyebab penyakit parkinson saat ini masih belum bisa diketahui dunia medis.Sementara penyakit tersebut masih menjadi momok di Indonesia. Masih banyak rumah sakit di Indonesia belum mampu melakukan operasi pada penderita Parkinson. Hingga tahun 2014 saja, penderita parkinson di Indonesia mencapai 2500 kasus. Namun untuk mekanismenya sudah diketahui yaitu kerusakan pada saraf otak yang menghasilkan dopamine. Terjadinya kerusakan pada otak dikarenakan faktor trauma akibat kecelakaan, terbentur benda keras dan asupan bahan bahan kimia dari makanan dan minuman.

Gejala utama penyakit parkinson sangat beragam seperti gemetar atau tremor pada bagian tubuh tertentu. Namun beberapa ada yang mengalami kekakuan dalam bergerak atau melambatnya seluruh gerakan tubuh. Pada umumnya hampir 80 persen orang parkinson mengalami tremor dan sisanya mengalami kekakuan atau melambatnya gerakan tubuh.

Untuk pengobatan penyakit parkinson bisa menggunakan obat-obatan dan tindakan operatif, yaitu penanaman alat deep brain stimulator di dalam kepala dan melubangi kepala tanpa penanaman alat deep brain stimulator.

Operasi pemasangan alat deep brain stimulator di otak pasien dilakukan dengan metode awake surgery, yaitu pasien diberi anastesu lokal sehingga tetap sadar selama menjalani operasi. Ini dilakukan untuk mengetahui secara langsung hasil dari tindakan operasi.

Pada 2014 saja, penderita parkinson di Indonesia sudah menyentuh angka 2500 kasus. Tingginya angka penderita parkinson karena belum banyak rumah sakit di Indonesia  belum mampu melakukan pengoperasian penyakit parkinson.

“Saat ini rumah sakit di Indonesia yang mampu melakukan operasi parkinson hanya di rumah sakit national Surabaya,” terang dr. Achmad Fahmi SpBS, dokter spesialis bedah saraf.

Menurut dirinya, operasi dengan penanaman alat deep brain stimulator untuk penderita parkinson yang mengkonsumsi obat-obatan. Sedangkan operasi tanpa penanaman alat deep brain stimulator lebih baik dibubarkan pada penderita parkinson yang mengalami tremor, kekaukan dan melambatnya gerakan tubuh. (cil/rid)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *