Susu Anak Jadi Salah Satu Protein Hewani Terbaik Untuk Cegah Stunting, Lho!
Pelatihan Tumbuh Kembang – Saat masa pertumbuhan, pemberian ASI yang tidak esklusif, kurangnya asupan protein hewani yang dikonsumsi anak, seperti yang terdapat pada telur, daging ikan dan ayam, serta susu anak menjadi salah satu faktor pendorong masih tingginya angka stunting yang terjadi di Indonesia.
Data Food and Agriculture Organization (FAO) menyebutkan tingkat konsumsi protein hewani masyarakat Indonesia pada tahun 2017 baru mencapai 8%, yang mana masih jauh tertinggal dari beberapa negara ASEAN.
Padahal protein hewani menjadi salah satu sumber asupan yang sangat berpengaruh dalam tumbuh kembang anak, bahkan sangat berperan dalam pencegahan stunting.
Head of Medical Marketing KALBE Nutritionals, dr. Muliaman Mansyur menjelaskan, protein bermanfaat membantu kecukupan kalori yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tinggi dan berat badan.
Disamping itu, kandungan protein juga sangat berperan dalam pembentukan sel-sel tubuh, tulang, serta otot hingga perkembangan otak dan daya ingat yang dibutuhkan dalam proses tumbuh kembang anak.
“Yang terpenting lagi adalah protein sangat penting dalam membentuk dan merangsang hormon pertumbuhan atau Human Growth Hormon yang berperan penting dalam masa pertumbuhan anak dan berlanjut pada saat dewasa. Kadar hormon ini ditentukan oleh asupan protein, terutama asam amino essensial yang terdapat dalam protein terutama protein hewani,” jelas dr. Muliaman saat dihubungi Tim Tribunnews, Selasa (13/4/2021).
Maka dari itu, Bunda perlu memastikan kecukupan asupan protein hewani sebagai langkah pencegahan stunting pada Si Kecil. Dari beberapa sumber protein hewani yang ada, Digestible Indispensable Amino Acid Score (DIAAS) menempatkan susu sapi sebagai sumber protein hewani terbaik.
Nutrisi pada susu anak
Formula susu anak memiliki kandungan nutrisi lengkap yang sangat dibutuhkan dalam mengoptimalkan pertumbuhan dan pencegahan stunting pada Si Kecil. Itulah mengapa susu menjadi sumber protein hewani terbaik.
Dalam susu terdapat nutrisi makro yaitu karbohidrat, protein, dan lemak yang merupakan komponen utama untuk membentuk kalori. Selain itu, susu anak juga memiliki kandungan nutrisi mikro yang juga sangat penting dalam membantu tumbuh kembang anak agar lebih optimal seperti zat besi, zinc, vitamin B komplek, yodium, kalsium dan fosfat serta vitamin D.
Agar memberikan manfaat yang optimal, dr. Muliaman menyarankan, susu pertumbuhan anak sebaiknya diberikan 2x sehari saat setelah makan dan ketika anak akan tidur.
Pemberian susu anak juga harus diimbangi dengan pemberian asupan makanan padat yang seimbang misalnya dengan mengikuti pedoman “Isi Piringku” yang digaungkan Kementerian Kesehatan RI.
Menjaga kesehatan saluran cerna anak juga penting
Untuk pencegahan stunting pada anak, selain memperhatikan nutrisi yang dikonsumsi, menjaga kesehatan saluran pencernaan si Kecil juga penting, ya, Bun! Hal ini dikarenakan saluran cerna yang terganggu membuat asupan nutrisi yang dikonsumsi tidak bisa diserap tubuh dengan baik.
“Jika gangguan pencernaan ini sering terjadi dan berulang terutama pada anak dibawah 2-3 tahun tentu akan mengganggu pertumbuhannya. Gangguan saluran cerna yang sering terjadi dan bisa mengganggu penyerapan nutrisi diantaranya diare, konstipasi, muntah dan sakit perut berulang,” jelas dr. Muliaman.
Maka dari itu, dalam menyajikan susu anak, selain memperhatikan kandungan nutrisi dan kualitas susu yang dikonsumsi anak, Bunda juga harus memastikan kebersihan air yang digunakan ketika menyeduh susu anak.