5558_apa_beda_creambath_hair_mask_dan_hair_spaPelatihan Rumah Sakit | Diklat Rumah Sakit-Pemerintah Jepang membuka lowongan kandidat perawat dan pengasuh (caregivers) bagi warga Indonesia melalui program Economic Partnership Agreement (EPA) sejak Juli 2008. Kesempatan ini tidak disia-siakan Cicik Eka, Heldi, dan Anik Maftukhah Anwar untuk menimba ilmu di negeri Sakura. Keikutsertaan Cicik Eka di program EPA berawal dari ketidaksengajaan. Saat itu dia bekerja di sebuah rumah sakit daerah Karawaci, Tangerang. Ketika perjalanan pulang ke rumah naik bus, dia melihat ada spanduk EPA di jalan.

Spanduk itu menyita perhatiannya, dia pun mulai mencari tahu tentang EPA di internet. Ternyata salah satu peogram EPA adalah pengiriman kandidat perawat dan caregivers ke Jepang. Cicik pun tertarik mengikutinya.

“Saat akan mendaftar ternyata sudah terlambat. Jadi saya mendaftar tahun depan. Karena saya kerja di rumah sakit swasta, jadi ya tidak bisa ikut terus terang,”kata Cicik.

Cicik memaparkan pengalamannya tersebut di depan Konsul Jepang di Surabaya Noboru Nomura, Konsul Muda Bidang Budaya Morohira Kaori serta mahasiswa Prodi D3 Keperawatan Sutomo, Surabaya yang memadati aula Konjen Jepang di Surabaya, Jumat (14/11/2014).

Serangkaian seleksi harus dilewati untuk bisa lolos hingga akhirnya berangkat ke Jepang pada Januari 2010. Dia ditempatkan di bangsal jantung dan luka bakar.

“Kebetulan saat di Jakarta saya bekerja di ruang ICCU, jadi tidak ada bedanya,”kata perempuan berhijab ini.

Cicik bekerja lima hari seminggu dari hari Senin hingga Jumat mulai pukul 07.30 WIB hingga 16.45 dengan istirahat selama satu jam. Waktu istirahat satu jam ini disesuaikan dengan jadwal salatnya.

“Jadi tidak benar kalau tidak ada kesempatan salat. Yang penting kita ngomong dari awal kalau muslim dan ada kewajiban salat, pihak rumah sakit pasti mengizinkan, asalkan kita niatnya tulus,”katanya

Fasilitas dan kondisi rumah sakit sempat membuat Cicik tercengang. Terutama fasilitas salon bagi pasien di rumah sakit. Misalnya untuk mencuci rambut pasien, ada fasilitas seperti creambath. Ada juga fasilitas untuk manicure dan pedicure.  Sedang untuk  mandi, pasien bisa melakukannya dengan cara berendam di bak.

“Berbeda dengan pasien di Indonesia yang mandi dua kali, Di sana hanya sehari sekali,”katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *