Pelatihan Rumah Sakit | Diklat Rumah Sakit

rs usuRumah Sakit Umum Universitas Sumatra Utara, Medan, resmi beroperasi, Kamis (4/12/2014). RS USU menelan dana pembangunan sebesar Rp550 miliar dari APBN 2014 dan bantuan Islam Development Bank (IDB). Peresmian operasional RS USU dilakukan Wakil Gubernur Sumut, Tengku Ery Nuradi, bersama Direktur Utama RS USU, Chairul Yoel, bangunan RS yang berada dalam kawasan Kampus USU, Jalan Dr Mansur, Padangbulan, Medan. Wagub optimistis RS USU bakal berperan aktif dalam menjaga kesehatan dan mengobati masyarakat. Peran aktif itu bakal didukung dengan fasilitas lengkap dan pelayanan prima yang tersedia.

“Mudah-mudahan, dengan adanya rumah sakit pendidikan ini, mampu mencetak para dokter baik medis maupun yang lainnya lebih berkualitas lagi dan dapat dibanggakan bagi rakyat Sumut,” kata Wagub dalam acara peresmian operasional RS USU, Kamis (4/12/2014).

Selama ini, kata Wagub, sebagian besar warga Sumut memilih Malaysia dan Singapura sebagai tempat berobat dikarenakan minimnya pelayanan dan fasilitas pelayanan sejumlah rumah sakit daerah. Terlebih, biaya pengobatan terbilang mahal, dengan infrastruktur minim.

“Selain biaya perobatan di Sumut mahal, letak geografis juga mempengaruhi masyarakat Sumut untuk pergi ke luar negeri. Hal itulah yang harus kita cegah, dengan cara meningkatkan pelayanan serta fasilitas penunjang rumah sakit ini,” ungkap Ery.

Sejatinya, RS USU selesai sejak tiga tahun lalu. Namun, pengoperasionalannya terkatung-katung. Rumah sakit ini rencananya diresmikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pertengahan tahun 2014. Namun, entah mengapa akhirnya batal diresmikan.

Pada 2003, keberadaan rumah sakit ini hanyalah wadah belajar diagnostik penyakit bagi para calon dokter lulusan USU. Namun, kondisi rumah sakit yang kian penuh di Sumut membuat kesempatan belajar mahasiswa kedokteran semakin sempit.

“Dalam pelayanan nantinya, rumah sakit ini tidak mengandalkan coas (asisten dokter-red) melainkan tenaga profesional. Namun jika dalam masa proses pembelajaran bagi peserta didik, para coas akan dilibatkan dan dokter maupun dosen mereka terus mendampingi,” pungkasnya.
JCO

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *