Manajemen Rumah Sakit – Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dien Emawati, menyatakan akan melakukan audit medik terkait meninggalnya pasien Andre Safa Gunawan (10) setelah ditolak Rumah Sakit Tarakan, Jakarta Pusat.”Itu akan kita lakukan audit medik terlebih dahulu, saya tidak bisa mengatakan salah atau benar sebelum dilakukan audit medik,” kata Dien di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (10/3). Audit medik dilakukan oleh tim ahli dari Kementerian Kesehatan (kemenkes). “Jadi tim ahli tersebut akan menganalisa apakah pasien tersebut meninggal karena memang kelalaian RS atau sudah end-stage, pasien end-stage itu yang sudah parah seperti kanker. Kalau pasien end-stage CA grade 4, mau diapain juga gak bisa,” kata Dien.

Dien mengatakan tim audit akan mulai bekerja hari Rabu mendatang. “Pasien kan meninggalnya hari Sabtu, Ahad belum ada konfirmasi audit medik. Baru hari Senin ini akan dilakukan rapat medik di RS Tarakan. Nanti hasilnya kasih kita, Selasa atau Rabu nanti saya lakukan audit medik,” katanya.

RS Tarakan merupakan rumah sakit strata tertinggi (kelas A) yang menangani pasien dengan penyakit kategori tingkat paling tinggi seperti kanker, bedah tumor, bedah kepala, bedah jatung, bedah perut dan lain-lain.

“Artinya RS Tarakan adalah rumah sakit strata tertinggi dari RSUD yang kita punyai. Diharapkan kalau masuk RS Tarakan bisa tuntas. Pasien tidak boleh lagi dirujuk kecuali ada perkembangan diagnosa baru yang membutuhkan second opinion. Misalkan mendatangkan dokter dari luar negeri yang bidangnya bidang transplantasi bihepar, ginjal, pencangkongkan jantung, nah itu boleh didampingi,” katanya.

Selain diperiksa oleh tim audit medik, Dewan Pengawas Rumah Sakit juga akan turut menyelidiki kasus tersebut.

“Kita tidak boleh langsung comot dokter yang diduga melakukan kesalahan, kalau dia bener kan kasihan dong dokter yang sudah bekerja dengan benar,” katanya.

Diberitakan sebelumnya, seorang bocah 10 tahun bernama Andre Safa Gunawan, warga Kebon Jeruk Jakarta Pusat menghembuskan napas terakhir setelah sebelumnya ditolak RS Tarakan.

Sebelum dibawa ke RS Tarakan, Andre sempat dibawa ke Klinik Maha Karuna dan dinyatakan menderita radang tenggorokan. Namun saat tiba di IGD, dokter mendiagnosa Andre menderita tumor dan perlu dibawa ke ruangan khusus untuk menangani tumor.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *